Senin, 29 Juli 2013

Mendengar untuk tak didengar.

Kadang, hidup itu memang ironis kok teman. 
Bersua untuk tak dianggap, bersua untuk tak di dengar. 
Begitulah hidup, ya hidup memang begini haha tertawalah karena kita semua pernah merasakan ini. 
Ya, aku akan coba share bagaimana caranya agar kita bersuara untuk dingengar. Semoga bermanfaat ya!:D

Pertama, Mendengar, sebelum kita didengarkan orang lain, sebaiknya terlebih dahulu kita yang harus mendengar, kalau kita bicara tentang kesuksesan dalam membangun suatu usaha, biasanya harus ada yang kita investasikan, dan biasanya kita berusaha menginvestasikan modal lebih sedikit, untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Namun berbeda halnya dengan proses mendengar, kita selayaknya menginvestasikan dua kali lebih banyak dari yang kita harapkan, sesuai dengan prinsip Tuhan memberikan kita 2 Telinga, dan 1 Mulut, jadi prinsipnya, jadilah pendengar efektif terlebih dahulu, sebelum didengarkan.

Kedua, Respect, tunjukan rasa hormat kita kepada teman ngobrol kita, saat memberikan respon negatif terhadap teman ngobrol kita, maka itu jugalah yang akan kita dapatkan, “apa yang engkau tabur, itu yang engkau tuai”

Ketiga, Empathy, merasakan yang dirasakan teman ngobrol kita, agar pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan mereka, tidak menyampaikan pesan yang tidak mereka butuhkan, walaupun penting menurut kita atau dengan kata lain “jangan membuang mutiara dikandang babi”.

Keempat, Audible, pengucapan kalimat (artikulasi) harus baik, sampaikan dengan tenang, dan tidak terburu-buru, sehingga mudah didengarkan dan dipahami, tidak tergoda untuk menyampaikan pesan sekaligus dalam waktu singkat, karena dampaknya akan kurang berarti.

Kelima, Clarity, bahasa yang digunakan memiliki makna yang jelas, dan mudah dipahami. Tidak mencari bahasa sulit, supaya dianggap hebat, karena prinsipnya pembicara yang baik adalah apabila pesan yang ia sampaikan, dapat diterima dengan baik.

Keenam, Humble, menempatkan diri dengan santun, saat berkomunikasi, karena bagaimanapun, tak ada orang yang menyenangi orang sombong dan angkuh. Lebih baik pintar merasa, daripada merasa pintar

0 komentar: