Minggu, 16 Mei 2010

Renungan Cinta

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya," Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?Gurunya menjawab, " ada ladang gandum yang luas di depan sana. berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambilah satu saja ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "aku hanya boleh membawa satu saja,dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali(berbalik)"

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.

Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya" Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta" Dihari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya??"

Gurunya pun menjawab " ada hutan yang subur didepan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. pohon tersebut bukanlah pohon yang sangat subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.Gurunya bertanya," Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjalajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan Gurunya kemudian menjawab" dan itulah perkawinan"


CATATAN KECIL:

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.

Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan…tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.

Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur…Terimalah cinta apa adanya….

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah Proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya .Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena…sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya…….

0 komentar: